A. Pengertian
· Aniaya berasal dan bahasa Arab (dzolama) sifat ini termasuk salah satu sifat yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia.
· Aniaya (zalim) ialah sikap dan berperilaku tidak adil. aniaya atau bengis yaitu suatu tindakan yang tidak menusiawi yang bertentangan dengan hak sesama manusia. Aniaya (zalim)termasuk sifat tercela yang hukumnya haram dan akan mendatangkat kerugian (bencana) di dunia maupun akhirat.
· Aniaya berasal dan bahasa Arab (dzolama) sifat ini termasuk salah satu sifat yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia.
· Aniaya (zalim) ialah sikap dan berperilaku tidak adil. aniaya atau bengis yaitu suatu tindakan yang tidak menusiawi yang bertentangan dengan hak sesama manusia. Aniaya (zalim)termasuk sifat tercela yang hukumnya haram dan akan mendatangkat kerugian (bencana) di dunia maupun akhirat.
B. Macam-macam
aniaya
Aniaya (zalim) terhadap Allah SWT.
Kezaliman
terhadap Allah SWT, yaitu tidak adanya pengakuan yang jujur, keimanan yang
benar, bahwasanya kita manusia telah diciptakan Allah SWT untuk menjadi
“Abdullah” (hamba Allah) dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun dan
sebagai “Kholifatullah” (Khalifah Allah) yakni pengatur, pengelola dan pemakmur
alam jagadraya ini dengan segala ktentuan dan aturan yang telah Allah SWT
tetapkan dalam Al-Quran dan Sunnah-Nya. Apabila kita tidak mengikuti ketentuan
tersebut berarti kita telah tergolong kepada orang yang telah berbuat aniaya
(zalim) terhadap Allah SWT.
Aniaya
(zalim) terhadap diri sendiri
Aniaya
terhadap diri sendiri misalnya mmbiarkan diri sendiri dalam keadaan bodoh dn
miskin, karena malas, meminum minuman keras, menyalah gunakan obat-obatan terlarang
(narkoba), menyiksa diri sendiri dan bunuh diri (sebagai akibat dari tidak
mensyukuri nikmat pemberian Allah SWT)
Aniaya
(zalim) terhadap sesama manusia
Aniaya terhadap sesama manusia seperti ghibah (mengumpat), naminah (mengadu domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan penyiksaan dn melakukan pembunuhan, berbuat korupsi dan manipulasi.
Aniaya (zalim) terhadap alam (lingkungan)
Aniaya terhadap sesama manusia seperti ghibah (mengumpat), naminah (mengadu domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan penyiksaan dn melakukan pembunuhan, berbuat korupsi dan manipulasi.
Aniaya (zalim) terhadap alam (lingkungan)
Berbuat zalim terhadap alam adalah merusak kelestarian alam,
mencemari lingkungan, menebang pepohonan secara liar, menangkap dan membunuh
binatang tanpa mengindahkan aturan, sehingga akibat dari perbuatan itu dapat
mrugikan alam dan merugikan masyarakat.
C.
Bahaya
dan Keburukan Perbuatan Aniaya
Adapun
bahaya dan keburukan sebagai dampak dari perbuatan aniaya (zalim) dapat menimpa
pelaku (penganiaya), orang yang dianiaya, dan masyarakat.
1). Bahaya / Keburukan yang akan dialami oleh Penganiaya antara lain :
2). Hidupnya tidak akan disenangi, melainkan dijauhi bahkan dibenci masyarakat. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Mu’minun :18 !
3). Hidupnya tidak akan tenang, karena dibayangi rasa takut.
4). Mencemarkan nama baik dirinya, dan keluarganya
5). Mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan aniaya yang dilakukannya.
6). Mendapat siksa dengan dicampakkan kedalam api neraka (lihat Qs. Al-Maidah, 5 : 39)
7). Dalam kehidupannya tidak akan mendapat pelindung atau penolong.
1). Bahaya / Keburukan yang akan dialami oleh Penganiaya antara lain :
2). Hidupnya tidak akan disenangi, melainkan dijauhi bahkan dibenci masyarakat. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Mu’minun :18 !
3). Hidupnya tidak akan tenang, karena dibayangi rasa takut.
4). Mencemarkan nama baik dirinya, dan keluarganya
5). Mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan aniaya yang dilakukannya.
6). Mendapat siksa dengan dicampakkan kedalam api neraka (lihat Qs. Al-Maidah, 5 : 39)
7). Dalam kehidupannya tidak akan mendapat pelindung atau penolong.
D.
Upaya
Prefentif untuk Menghindari diri dari perbuatan Aniaya
Setiap
insan wajib berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi perbuatan aniaya
(zalim). Diantara usaha tersebut antara lain :
1). Kesadaran akan eksistensi diri untuk selalu berbuat baik, ramah, dan sopan santun terhadap semua makhluk Allah ! Rasulallah Saw bersabda :
Artinya : “ Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Bila kamu membunuh, baik-baiklah cara membunuhnya. Bila kamu menymbelih binatang, baik-baiklah cara menyembelihnya. Hendaklah salah seorang diantara kamu menajamkan pisaunya, dan hendaklah ia mempercepat mati binatang sembelihnnya.” (HR. Muslim).
2). Berusaha menegakan keadilan dan kebaikan terhadap diri sendiri, orang lain dan masyarakat.
1). Kesadaran akan eksistensi diri untuk selalu berbuat baik, ramah, dan sopan santun terhadap semua makhluk Allah ! Rasulallah Saw bersabda :
Artinya : “ Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Bila kamu membunuh, baik-baiklah cara membunuhnya. Bila kamu menymbelih binatang, baik-baiklah cara menyembelihnya. Hendaklah salah seorang diantara kamu menajamkan pisaunya, dan hendaklah ia mempercepat mati binatang sembelihnnya.” (HR. Muslim).
2). Berusaha menegakan keadilan dan kebaikan terhadap diri sendiri, orang lain dan masyarakat.
3).
Meningkatkan kehati-hatian bahwa segala bentuk perselisihan, permusuhan,
kedengkian dan peruskn trhadp sesama manusia dan alam semesta pad akhirnya dpat
merugikan diri sendiri.
4). Meningkatkan kesadaran bahwa manusia itu tidak dapat berdiri sendiri, memerlukan bantuan dari orang lain dan bantuan dari alam. Apabila mereka dirugikan akibat perbuatan zalim yang pernah dilakukan kita, mereka pun akan menjauhi dan tidak menutup kemungkinan mereka balik menzalimi.
5). Meningkatkan kesadaran bahwa sebenarnya manusia telah banyak melakukan kezaliman, kurang patuh pada orang tua, salatpun terkadang tidak tept waktu dn lainnya. Hal ini jangan sampai ditambah lagi dengan kezaliman yang lainnya. Oleh karena itu kita senantiasa memohn kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari sifat-sifat demikian.
4). Meningkatkan kesadaran bahwa manusia itu tidak dapat berdiri sendiri, memerlukan bantuan dari orang lain dan bantuan dari alam. Apabila mereka dirugikan akibat perbuatan zalim yang pernah dilakukan kita, mereka pun akan menjauhi dan tidak menutup kemungkinan mereka balik menzalimi.
5). Meningkatkan kesadaran bahwa sebenarnya manusia telah banyak melakukan kezaliman, kurang patuh pada orang tua, salatpun terkadang tidak tept waktu dn lainnya. Hal ini jangan sampai ditambah lagi dengan kezaliman yang lainnya. Oleh karena itu kita senantiasa memohn kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari sifat-sifat demikian.
0 komentar:
Posting Komentar